Jumat, 05 November 2010

KHUTBAH JUM'AT BULAN DZULHIJJAH

KEUTAMAAN DZULHIJJAH DAN AMALAN-AMALAN YANG TERKAIT

Di dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Alloh berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya balasan amalan dengan pahala yang berlipat, tidak seperti hari-hari biasanya. Di antara hari-hari tersebut adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Dzulhijjah, tamu kita setelah Ramadhan. Ternyata Alloh Ta’ala melalui utusanNya ShalAllohu 'alaihi wassalam, telah menjanjikan bulan lain yang tidak kalah utamanya dibanding dengan keutamaan bulan Ramadhan. Mengapa demikian ? Nabi ShallAllohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

شَهْرَا عِيْدٍ لاَ يَنْقُصَان، رَمَضَانَ وَذُوالْحِجَّة {رواه مسلم، كتاب الصيام 1089{

Artinya : “Dua bulan untuk berhari raya tidak berkurang keduanya, Ramadhan dan Dzulhijjah.”

Adapun keutamaan bulan Dzulhijjah, Rasulullah ShalAllohu 'alaihi wassalam telah bersabda :

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أََحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنيِ أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tiada hari yang lebih di cintai Alloh ta'ala untuk berbuat suatu amalan yang baik dari pada hari-hari ini yaitu sepuluh hari Dzul Hijjah, para sahabat bertanya," wahai Rasulullah, tidak pula dengan jihad fii sabilillah? Rasulullah menjawab," tidak, tidak pula jihad fii sabilillah, kecuali jika ia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tak kembali lagi".(HR Jama’ah kecuali Muslim dan an Nasa’i)

Dikarenakan adanya keutamaan yang besar dari beberapa hari diantara bulan Dzulhijjah tersebut, maka sangat utama pula kita mengisinya dengan amal sholih sebagai kelanjutan tabungan pahala amal ibadah kita di bulan Ramadhan yang lalu.

Diantara amal-amal yang perlu kita lakukan pada sepuluh hari Dzul Hijjah dan ditambah dengan hari tasyriq, cukuplah sekiranya hal itu membuat kita dicintai Alloh Subhanahu wa Ta'ala, antara lain adalah :

{Dr.Abdullah Bin Abdurrahman Al-Jibrin (فضل أيامِ عشر ذي الحجة والأعمالُ الواردةُ فيها)}

1. Banyak berdzikir pada hari-hari tersebut. Alloh ta'ala berfirman (QS. Al Hajj: 28).:

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ

"Dan supaya mereka menyebut nama Alloh pada hari –hari yang telah ditentukan".

عن ابن عباس: الأيام المعلومات: أيام العشر،

Hari-hari yang telah di tentukan dalam ayat ini ditafsirkan dengan sepuluh hari Dzul Hijjah.(Tafsir Ibnu Katsir)

مَا مِنْ اَياَّم الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَياَّم الْعَشْرَةِ {رواه البخاري{

Artinya : “Tidak ada hari yang amal sholih di dalamnya lebih dicintai oleh Alloh dari hari-hari yang sepuluh ini.” (HR Bukhari).

Dan Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyAllohu 'anhuma, bahwa Rasulullah bersabda:

((مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ وَلاَ أَحَبُّ إِلىَ اللهِ الْعَمَلَ فِيْهِنَّ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ وَالتَّحْمِيْدِ))

"Tiada hari yang lebih baik dan lebih di cintai Alloh ta'ala untuk beramal baik padanya dari sepuluh hari Dzul Hijjah, maka perbanyaklah membaca tahlil (Laa ilaaha illAlloh), takbir (Allohu Akbar) dan tahmid (Alhamdu lillah)".

2. Puasa dengan sempurna (penuh) pada tanggal 1 - 9 Dzul Hijjah atau semampunya, terutama pada hari Arafah (9 Dzul Hijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji

Adapun hadits mengenai keutamaan puasa hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) secara khusus, maka ini adalah hadits yang palsu. Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah r bersabda:

صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةٍ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ

“Puasa hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun dan puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun.” [H.R. Abusy Syaikh dan Ibnun Najjar, Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Shahih wa Dha’if Al-Jami’ Ash-Shagir, Maudhu’ (palsu)”]

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Qatadah t, bahwa Rasulullah r bersabda:

(( صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ ))

"Saya mengharap kepada Alloh agar puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun yang sesudahnya"

Mengenai hari Arofah, Nabi shallAllohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

Di antara hari yang Alloh banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Alloh berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?”[ HR. Muslim no. 1348]

Ibnu Rajab Al Hambali [ Latho-if Al Ma’arif] mengatakan, “Hari Arofah adalah hari pembebasan dari api neraka. Pada hari itu, Alloh akan membebaskan siapa saja yang sedang wukuf di Arofah dan penduduk negeri kaum muslimin yang tidak melaksanakan wukuf. ....”

Nabi t mencontohkan untuk memperbanyak syahadat tauhid, keikhlasan dan kejujuran pada hari tersebut dan beliau menyebutkannya setelah menyebutkan bahwa do’a pada hari Arofah adalah sebaik-baik do’a

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illAlloh wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Alloh yang menguasai segala sesuatu)”.”[ HR. Tirmidzi no. 3585, hasan]

بارك الله لي ولكم في القرآن والسنة، ونفعنا جميعا بما فيهما من الآيات والحكمة، إنه جواد كريم

KHUTBAH KEDUA:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ الْكَرِيْمِ الْمَنَّانِ الرَّحِيْمِ ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدًا يَدُوْمُ عَلَى الدَّوَامِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى الْخَيْرِ وَاْلإِنْعَامِ، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً إلى يوم الدين، فيا أيها الناس، اتقوا الله حق التقوى، واعلموا أن أحسن الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد، وشر الأمور محدثاتها، وكل بدعة ضلالة، وعليكم بجماعة المسلمين فإن يد الله على الجماعة، ومن شذ شذ في النار أما بعد:

Kemudian di antara amalan yang hendaknya diperbanyak muslim di bulan dzulhijjah, hari ied adh-ha dan tasyriq adalah:

3. Banyak bertaubat dan memohon ampun kepada Alloh

4. Memperbanyak amal shaleh dan ibadah-ibadah yang di sunnahkan, seperti; shalat, membaca Al quran, shodaqoh dan beramar ma'ruf nahi munkar dan lain-lain, karena sesungguhnya ibadah-ibadah semacam ini dilipatgandakan pahalanya, bahkan amalan-amalan yang biasa lebih utama dan dicintai Alloh dari pada amalan yang utama pada waktu (hari) yang lain.

5. Melaksanakan udhhiyah pada hari ied dan hari tasyriq dan memperbanyak do’a & dzikir padanya

Hari Idul Adha dan Hari Tasyriq, Hari Yang Paling Mulia

Mengenai keutamaan hari Idul Adha dan hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijah) disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Daud,

إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Alloh Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari tasyriq).”[ HR. Abu Daud no. 1765] Hari tasyriq disebut yaumul qorr karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina. Hari tasyriq yang terbaik adalah hari tasyriq yang pertama, kemudian yang berikutnya dan berikutnya lagi.[ Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali,]

Di samping udhhiyah Mayoritas ulama menganjurkan membaca do’a “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” di hari-hari tasyriq berdasar surat Al Baqarah: 200-201

Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »

Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallAllohu ‘alaihi wa sallam “Allohumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Alloh, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”[ HR. Bukhari no. 2389 dan Muslim no. 2690]

Di dalam do’a telah terkumpul kebaikan di dunia dan akhirat.

Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga.” Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan rizki yang thoyib. Sedangkan kebaikan di akhirat adalah surga.

Itulah beberapa janji Alloh dan RasulNya ShalAllohu 'alaihi wassalam. Karena itu, mari kita isi hari-hari dari bulan Dzulhijjah ini dengan amalan ibadah yang membuat kita dicintai Alloh Ta’ala. WAllohu Ta’ala A’lam.
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَطَرِيْقَتِهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إنك سَمِيْعٌ مُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ.اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ اْلإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

اَللَّهُمَّ أَحْيِنَا عَلَى اْلإِسْلاَمِ وَأَمِتْنَا عَلَى اْلإِيْمَانِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ تسليما كثيرا, وأخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

(Diringkas dari berbagai sumber)

Pucangsawit, Solo, 28th Dzulqo’dah 1431 H (05/11/2010)

Abu Rusydan Jaka Prasetya S.Si

www.jprasetya.blogspot.com