Selasa, 28 April 2015

"Kisah Istri Sholehah…"

Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku...
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

Putriku bercerita :

Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata, اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??

          Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…

Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…)

          Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
          Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
          Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
          Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…

(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Firanda Andirja)

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 19-11-1434 H / 25 September 2013 M
www.firanda.com

 

KHUTBAH JUM'AT

Masjid Nabawi (Terjemahan)

Pemberontak Hutsy di Yaman Hanyalah Kuda Tunggangan Iran!! 

 Prolog :

Sesungguhnya para pemberontak Hutsy yang ada di Yaman –sebagaimana Hizbullah- sebenarnya hanyalah kuda tunggangan Negeri Syi'ah Iran, yang sebelumnya telah angkuh dengan kekuatannya. Negeri Persia yang selalu campur tangan dalam merusak stabilitas negeri-negeri Arab.

Berikut beberapa kenyataan tentang Iran dan koloninya sebelum terjadi penyerangan Asifatul Hazm oleh Arab Saudi :

1- Setelah tunggangan Iran yaitu Kelompok Hutsy menguasai kota Son'a maka Iran mengumumkan dengan sombongnya bahwa empat ibu kota Arab telah mereka kuasai (yaitu Bagdad, Damaskus, Libanon, dan Son'a) (silahkan lihat : https://www.youtube.com/watch?v=8YcBT-KImPw, dan http://orient-news.net/index.php?page=news_show&id=83496)

2- Bahkan dengan sombongnya Hizbullah Iraq telah menyatakan akan menghancurkan Arab Saudi dan menguasai Mekah dan Madinah, karena Imam Mahdi mereka akan muncul dan memerangi Arab Saudi, (silahkan lihat https://www.youtube.com/watch?v=6EuFXuT0kPo). Demikian juga Jama'ah Houty juga telah mengancam akan menyerang Mekah (lihat https://www.youtube.com/watch?v=wGNZo2ROQgQ dan https://www.youtube.com/watch?v=xf8zZAp50EE)


3- Iran melalui Ali Syirozi telah menyatakan bahwa Iran secara langsung telah membantu Hizbullah di Libanon dan jama'ah Hutsy di Yaman (lihat http://islammemo.cc/akhbar/arab/2015/01/27/228496.html)

4- Iran telah memberikan bantuan mesiu dan persenjataan yang banyak di Yaman bagi kaum Hutsy. Alhamdulillah banyak gudang senjata dan mesiu yang telah dibom dan dihancurkan oleh pesawat tempur Arab Saudi dalam serangan 'Ashifatul Hazm

5- Jama'ah Hutsy telah berulang kali menyerang daerah perbatasan Arab Saudi, dan membunuh para tentara penjaga daerah perbatasan.

6- Jama'ah Hutsy telah banyak melakukan kerusakan di Yaman. Syaikh Ali Al-Hudzaifi hafizohullah dalam khutbah jum'atnya pekan lalu telah berkata : ((Bukankah mereka (kelompok ini) telah memerangi al-Qur'an al-karim?, mereka menghancurkan madrasah-madrasah al-Qur'an, mereka menutup masjid-masjid, mereka mengusir para pengajar al-Qur'an !. Bukankah mereka memerangi hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Mereka membunuh para pelajar hadits, mengisolir dan memboikot pelajar hadits dan pemboikotan yang parah serta mengusir mereka dari negeri mereka tanpa hak !

Bukankah mereka memerangi ilmu dengan menghancurkan universitasnya?, mereka merampas isinya !, serta membakar yayasan-yayasannya?. Bukankah mereka merampok harta?, bukankah mereka menghancurkan?, bukankah mereka memasuki rumah-rumah yang tenang?, bukankah mereka telah melanggar harga diri?, bukankah mereka menumpahkan darah?, bukankah mereka menghina para ulama?, bukankah mereka mengejar para da'i untuk membunuh mereka? Bukankah mereka memutuskan jalan dan merusak tanaman dan hewan ternak?. Bukankah mereka menghentikan roda kehidupan?, bukankah mereka melanggar daerah perbatasan Arab Saudi dan membunuh para tentaranya?, Bukankah mereka mengancam untuk memerangi dua kota suci Mekah dan Madinah?, bukankah mereka melaknat para sahabat radhiallahu 'anhum?, bukankah mereka melaknat istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?.)). Asy-Syaikh Ali Al-Hudzaifi juga telah mengingatkan bahwa yang membawa Islam dan menyebarkannya di negeri Yaman adalah para sahabat, diantaranya Abu Musa Al-Ays'ari, Muadz bin Jabal, dan Kholid bin al-Walid yang diutus oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lantas jama'ah Hutsy ingin merubah akidah penduduk Yaman dengan mengkafirkan para sahabat tersebut !!



Berikut ini khutbah jum'at yang disampaikan oleh Asy-Syaikh DR Abdul Baari Ats-Tsubaiti hafizohulloh, di Mesjid Nabawi pada tanggal 21/6/1436 H – 10/5/2015 M

Khutbah Pertama :

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada hamba-hambaNya syari'at yang bijak, yang berisi perintah dan larangan. Aku memujiNya subhanahu dan aku bersyukur kepadaNya atas seluruh nikmat dan karunia. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, Allah telah menundukkan matahari dan bulan dan mengalirkan air di laut dan sungai. Aku bersaksi bahwasanya pimpinan kita dan Nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya yang telah memimpin umat dengan keadilan, rahmat, dan ketegasan. Shalawat tercurahkan kepada beliau, kepada para sahabat beliau pemilik kemuliaan dan tekad yang kuat.

Amma ba'du, maka aku mewasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (١١٩)

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS At-Taubah : 119)

Amma Ba'du :

Umat ini telah dilalui oleh fitnah-fitnah besar, kondisi-kondisi yang kritis, peristiwa-peristiwa yang menuntut untuk menolong kebenaran dan membantu yang terzolimi.

Kekuatan dalam kacamata syari'at merupakan alat untuk membantu kebenaran, bukan tujuan yang dicari secara murni, akan tetapi jika kekuatan terpisahkan dari kebenaran maka jadilah ia menjadi sesuatu yang berbahaya dan menghancurkan.

Allah berfirman :

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (QS Al-Anfaal :60)

Kekuatan mengokohkan penopang-penopang Islam, menjaga agama Islam, membentengi negeri-negeri kaum muslimin dari penjarahan tangan-tangan para perampok, para pelanggar, dan para pemberontak. Dunia internasional tidak menghormati kecuali para pemilik kekuatan.

          Kekuatan yang sesungguhnya berasal dari Allah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghadapi musuh dengan meminta dari Allah tekad, kesungguhan, dan petunjuk. Beliau berkata :

اللَّهُمَّ بِكَ أَصُولُ، وَبِكَ أَجُولُ، وَبِكَ أُقَاتِلُ

"Ya Allah, denganMu aku menyerang, denganMu aku melawan, denganMu aku memerangi".

Beliau juga berkata,

اللَّهُمَّ إنا نَجعلُكَ في نُحورِهم، ونعوذُ بِكَ مِنْ شُرورِهِمْ

"Ya Allah kami menjadikanMu di hadapan mereka, dan kami berlindung kepadaMu dari keburukan mereka"

Barangsiapa yang meminta kekuatan dari Allah, maka kelemahannya tidak ada artinya baginya, tidak ada baginya kata putus asa. Maka Allah-lah Sang Penolong, Yang menentukan tali kekang kehidupan, dan hanya kepadaNya-lah kembali segala perkara.

          Seorang mukmin dalam kondisi genting semakin kuat hubungannya dengan Robnya, hatinya tergantung kepada Tuhannya, ia berlindung dengan penjagaanNya

وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

Dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong" (QS Al-Isroo' : 80)

          Islam adalah agama kemuliaan dan kekuatan, Allah berfirman :

وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Ali-Imron : 139)

Kalian yang tertinggi derajatnya dengan keimanan kalian meskipun sedikit harta kalian dan jumlah kalian. Umat ini kuat dengan sebab agamanya, akidahnya, dan para pejuangnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

المُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah"

Kekuatan menghancurkan dan membantah serta melenyapkan kebatilan. Kebatilan ini yang menjalar ke Jazirah Arab dan Yaman negeri hikmah dan iman, kebatilan yang dilakukan oleh sekelompok pemberontak yang tukang dusta, dan memperbodoh akal-akal (pengikut mereka), serta mengangkat syi'ar kematian demi kekufuran, kematian demi kebatilan. Kelompok ini merupakan salah satu pasukan dari kebatilan tersebut, berjalan di bawah tunggangannya, dan menjalankan rencana-rencananya.

Tipu muslihat ini telah memperdaya rakyat dalam waktu yang lama, akan tetapi sekarang tipu muslihat tersebut tersingkap, terbongkar, dan tersebar. Umat ini telah mengetahui makar mereka, dan bahwasanya propaganda-propaganda tersebut hanyalah sekedar bingkai dan tipuan yang menggelitik perasaan kaum muslimin dan membius mereka, agar mudah untuk mendapatkan mangsa baik dengan pengusiran atau dengan pembunuhan atau dengan memaksakan kebatilan berjalan di atas muka bumi dengan kekuata besi dan api.

          Topeng telah terbuka, tirai telah tersingkap, realita telah jelas, nampaklah kepalsuan kebatilan dari kelompok pemberontak tersebut yang akan segera memudar dan akan menjadi debu, pasukan naas mereka akan menjadi bumerang dan penyesalan bagi mereka.

إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS Al-Isroo' : 81)

          Kekuatan dalam Islam adalah untuk mengembalikan hak yang dirampas, untuk menanamkan keamanan dan perdamaian. Kelompok pemberontak telah merampas hak, telah merampas negeri, telah memaksa rakyat, telah mengancam untuk menyerang Arab Saudi secara keselurhan, dalam rangka mewujudkan cita-cita dan perencanaan yang disokong oleh kedengkian yang terpendam, serta didukung oleh negara pemilik aqidah kabatinan.

          Metode kekuatan dimulai dengan pengajaran, lalu keadilan. Metode dialog yang diinginkan oleh para cendekiawan dan para pemilik niat yang baik demi untuk menjaga kepemilikan dan demi menjaga dari tertumpahnya darah serta menutup corong-corong fitnah. Orang-orang yang bijak di Yaman telah menempuh metode dialog bersama kelompok pemberontak, akan tetapi kelompok ini tuli telinga mereka untuk mendengar suara kebenaran dan suara cendekia, bahkan semakin tenggelam dalam penyimpangannya, menghunuskan senjata, menghantam masyarakat, berpegang kepada sekte dan ras mereka, dan menempuh jalan kejahatan, berharap untuk bisa memecah belah dan memporak-porandakan Yaman.

          Kekuatan yang hazm (tegas) –dengan karunia Allah- mengembalikan perkara kepada tempatnya, menghadapi semua yang ingin mengobarkan fitnah dan menggoncangkan keamanan, membuat isu kekacauan dan perpecahan, maka terwujudkanlah stabilitas di Yaman, kebahagiaan dan ketenteraman bagi rakyat Yaman, menjaga aqidah mereka dan keimanan mereka, agar Yaman membangun kembali kemajuan peradabannya, dan masa depan putra-putra mereka. Dengan demikian Yaman tidak membenarkan siapapun juga yang hendak mencemarkan sejarah Islam di negeri Yaman, yang ingin menghilangkan kepribadian Arab dari Yaman, dan menghilangkan keaslian rakyat Yaman dan keutamaan mereka.

          Diantara keutamaan penduduk Yaman adalah yang diriwayatkan oleh Jubair bin Muth'im dari ayahnya berkata :

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسِيرٍ لَهُ فَقَالَ: «يَطْلَعُ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ كَأَنَّهُمُ السَّحَابُ هُمْ خِيَارُ مَنْ فِي الأَرْضِ»

"Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan, lalu Nabi berkata, "Muncul penduduk Yaman dihadapan kalian, seakan-akan mereka adalah awan, mereka adalah orang-orang yang terbaik di atas bumi" (HR Ahmad)

Diantara keutamaan mereka, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

أتاكُم أهْلُ اليَمَنِ، هُمْ أرَقُّ أفْئِدَةً، وأليَنُ قلوباً، الِإيمانُ يمانٍ، والحِكْمَةُ يَمانِيَةٌ

"Datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka adalah yang paling lembut hatinya, paling halus hatinya, keimanan di Yaman dan hikmah di Yaman" (HR al-Bukhari dan Muslim)

Ini adalah pujian kepada penduduk Yaman karena cepatnya mereka menuju keimanan, dan baiknya penerimaan mereka terhadap keimanan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa untuk penduduk Yaman, beliau berkata :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا

"Ya Allah berkahilah bagi kami di negeri Syam kami, dan berkahilah bagi kami di negeri Yaman kami" (HR Al-Bukhari).

Diantara keutamaan mereka adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

«إِنِّي لَبِعُقْرِ حَوْضِي أَذُودُ النَّاسَ لِأَهْلِ الْيَمَنِ أَضْرِبُ بِعَصَايَ حَتَّى يَرْفَضَّ عَلَيْهِمْ»

"Sungguh aku berada di telagaku, aku mengusir orang-orang dengan memukulkan tongkatku selain penduduk Yaman, agar telagaku mengalirkan air bagi mereka" (HR Muslim)

Ini merupakan karomah bagi penduduk Yaman, dimana mereka didahulukan untuk minum dari telaga Nabi, sebagai balasan bagi mereka karena sikap mereka yang baik dan terdahulunya mereka dalam Islam, dan kaum Anshor dari Yaman, maka selain Penduduk Yaman diusir agar penduduk Yaman yang lebih dahulu minum, sebagaimana mereka tatkala di dunia telah mengusir musuh-musuh Nabi dan hal-hal yang dibenci.

          Sesungguhnya pergerakan "Ashifatul Hazm" (Badai penyerangan yang tegas) mengungkapkan cita-cita rakyat Yaman dan sebagai bentuk jawaban atas suara mereka yang meminta pertolongan, maka ia adalah badai yang kuat yang pada tugasnya, sangat dalam penunjukannya, sangat jelas tujuannya. Badai yang tegas dari kepemimpinan yang tegas, yang tidak menerima penundaan dalam bertindak. Musuh telah menampakkan gigi taringnya, telah jelas makarnya, dan menampakkan kerasukannya sampai-sampai ingin (menyerang dan menguasai) Mekah dan Madinah. Maka musuh ini telah menjual akalnya, fikirannya, dan negerinya kepada negeri non Arab.

          Ketegasan merupakan sifat para pemimpin yang istimewa sepanjang sejarah, terutama tegas terhadap orang-orang yang sifatnya adalah dusta dan khianat. Dan teladan para pemimpin adalah Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam, yang tegas dalam perintahnya untuk menghancurkan mesjid diror yang merupakan sarang konspirasi (kejahatan) dan permusuhan terhadap Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam.

Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhuma berkata :

رَأَيْتُ الدُّخَانَ مِنْ مَسْجِدِ الضِّرَارِ حِيْنَ انْهَارَ

"Aku melihat asap dari masjid Diror tatkala runtuh"

Dan turunlah firman Allah :

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). (QS At-Taubah : 107)

Abu Bakar As-Shiddiq radhiallahu 'anhu telah tegas memerintahkan untuk memerangi orang-orang yang murtad, beliau berkata dengan penuh ketegasan :

أَيُنْقَضُ الدِّيْنُ وَأَنَا حَيٌّ؟

"Apakah agama dibatalkan (murtad) sementara saya masih hidup"

Adapun Al-Faaruq Umar bin Al-Khotthob radhiallahu 'anhu, maka beliau tegas sejak awal masuk Islam, bahkan Islamnya beliau merupakan sebuah pertolongan dari Allah untuk memuliakan Islam dan kaum muslimin. Ia adalah kepribadian yang istimewa, ia tidak mengenal kata ragu dan bimbang !

Dan ketegasan dalam penyerangan "Ashifatul Hazm" dari pemimpin negeri ini dan pemimpin umat yaitu Salman bin Abdul Aziz, yang dengan sebabnya Allah menolong agama, mengangkat suara kaum muslimin, Allah memperkuatnya dengan kebenaran dan Allah memperkuat kebenaran dengan sebabnya.

Kekuatan yang tegas dalam menghadapi orang-orang yang memerangi agama Allah dan melakukan kerusakan di atas muka bumi. Sungguh kelompok pemberontak tersebut telah memerangi Allah dengan menyebarkan bid'ah dan kesesatan, serta keraguan terhadap akidah umat ini. Mereka melakukan kerusakan dengan memberontak kepada pemimpin mereka, membunuh jiwa, menghilangkan nyawa, menghancurkan mesjid-mesjid dan rumah-rumah, disertai dengan tipuan yang tersembunyi di bawah propaganda kosong untuk menyebarkan racun mereka. Padahal mereka hanyalah kuda tunggangan bagi selain mereka. Bahaya mereka terhadap akidah sangatlah besar, bahaya mereka terhadap kacaunya keamanan sangat parah.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (١١) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لا يَشْعُرُونَ

Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi", mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan perbaikan." Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS Al-Baqoroh : 11-12)

          Dan kekuatan yang tegas dalam menghadapi musuh dari dalam –yaitu kaum munafikun-, karena mereka berbicara atas nama Islam, dan mereka bergerak dengan menyandang baju nasehat dan perbaikan. Mereka menghiasi perkataan mereka, padahal hakikatnya mereka adalah kapak penghancur. Lahiriah mereka seakan-akan mereka bersama Negara dan rakyat, akan tetapi batin mereka dan hati mereka bersama musuh-musuh agama. Mereka menampakkan keimanan –dengan taqiyyah- dan karena berharap bisa menguraikan ikatan tali agama dengan syubhat-syubhat mereka.

هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (٤)

Mereka Itulah musuh (yang sebenarnya) Maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (QS Al-Munafiqun : 4)

Semoga Allah memberkahiku dan kalian pada al-Qur'an al-Azim, memberi manfaat kepadaku dan kepada kalian dari ayat-ayat dan dzikrul hakim yang ada di al-Qur'an. Aku sampaikan perkataanku ini, dan aku memohon ampunan bagiku, dan bagi kalian, serta bagi seluruh kaum muslimin dari segala dosa, maka mohonlah ampunan kepadaNya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Khutbah Kedua :

          Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kita, serta memberi naungan kepada kita. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekut bagiNya, Dialah Pencipta kita, Pemberi rizki kita, serta Penolong kita. Aku bersaksi bahwasanya pemimpin kita dan Nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya, pemberi syafaat bagi kita, dan tauladan kita dalam kondisi kita tatkala tersembunyi maupun terang-terangan. Sholawat semoga tercurahkan kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya, serta mereka yang menempuh jalannya di malam hari dan siang hari.

Amma ba'du, maka aku wasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah.

Dengan kesadaran mereka, kecerdasan mereka, serta pandangan mereka, maka rakyat Yaman mengerti akan pentingnya pembangunan dalam negeri dan persatuan pasukan dalam negeri. Karena inilah benteng yang kokoh dan sumber ketegaran dalam menghadapi kondisi-kondisi kritis dan tipu muslihat. Penduduk negeri yang baik tidak akan menjual loyalitasnya terhadap kepemimpinan yang syar'i, tidak akan menjual agamanya dan negerinya.

Diantara pembangunan dalam negeri adalah tidak mendengar seruan para pembuat onar yang ingin merusak persatuan dan mentelantarkan negeri. Daintara pembangunan dalam negeri adalah menutup seluruh pintu yang bisa disusupi oleh akidah dan pemikiran yang rusak kepada masyarakat.

Yaman adalah amanah yang diembankan di leher para ulama dan para tokoh pemegang keputusan. Maka hal ini mengharuskan bangkitnya semangat para tokoh di Yaman dengan seluruh kelompoknya, baik para pemimpin kabilah, kekuatan Islam, kekuatan Negara, para wartawan, para akademis, para tentara, dan seluruh penduduk Yaman untuk menyatukan kata, dan merapatkan barisan, dan meninggalkan perselisihan-perselisihan yang tidak pokok, untuk mengalahkan kelompok pemberontak, agar Yaman tetap menjadi oase bagi keamanan dan ketenteraman, menjadi negeri Islam, negeri Arab, dan negeri yang stabil.

          Meninggal di medan mulia dan karomah adalah kemenangan, kemuliaan, dan mati syahid. Sikap perlawanan yang berani dan kuat akan mendatangkan hasilnya dengan izin Allah, Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad : 7)

Penerjemah: Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com